Tugas Konsep Kebidanan
Bidan Delima Sebagai Upaya Pelayanan
Berkualitas
Dosen pengampu Ayu Haryani, S.SiT
Di
susun oleh :
Nur
Azizah (14.0301252)
PROGRAM
STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
BINA
CIPTA HUSADA PURWOKERTO
2014
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa
ini masih diwarnai oleh rawannya derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada
kelompok yang paling rentan yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan nifas , serta bayi pada masa
perinatal, yang ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Perinatal (AKP).
Salah satu upaya yang mempunyai dampak
relatif cepat terhadap penurunan AKI dan AKP adalah dengan penyediaan pelayanan
kebidanan berkualitas yang dekat
dengan masyarakat dan didukung dengan peningkatan jangkauan dan kualitas
pelayanan rujukan. Sebanyak 30% bidan memberikan
pelayanan praktek perorangan (IBI, 2002), dengan berbagai jenis pelayanan yang
diberikan yaitu pelayanan kontrasepsi suntik 58%, kontrasepsi pil, IUD dan
implant 25%, dan pelayanan pada ibu hamil dan bersalin masing-masing 93% dan
66%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bidan mempunyai peran besar dalam memberikan
pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat.
Mengingat peran besar dalam pelayanan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi tersebut maka berbagai program
telah dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Bidan Praktek Swasta agar
sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku.
Salah satu upaya IBI ialah bekerja sama
dengan BKKBN
dan Departemen Kesehatan serta dukungan dan bantuan teknis dari USAID melalui
program STARH (Sustaining Technical Assistance in Reproductive Health) tahun
2000 – 2005 dan HSP (Health Services Program) tahun 2005 – 2009 mengembangkan
program Bidan Delima
untuk peningkatan kualitas pelayanan Bidan Praktek Swasta dan pemberian penghargaan
bagi mereka yang berprestasi dalam pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi.
Bidan
memiliki kewenangan untuk memberikan Pelayanan Kebidanan (Kesehatan
Reproduksi) kepada perempuan remaja putri, calon pengantin, ibu hamil,
bersalin, nifas, masa interval, klimakterium, dan menopause, bayi baru lahir,
anak balita dan prasekolah. Selain itu Bidan juga berwenang untuk
memberikan Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Masyarakat.
Peran aktif
Bidan dalam pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana sudah sangat
diakui oleh semua pihak. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa 66% persalinan,
93% kunjungan ante natal (K1), 80% dari pelayanan Keluarga Berencana dilakukan
oleh Bidan. Peranan Bidan dalam pencapaian 53% prevalensi pemakaian
kontrasepsi, 58% pelayanan kontrasepsi suntik dilakukan oleh Bidan Praktek
Swasta dan 25% pemakai kontrasepsi pil, 25 % IUD dan 25 % implant dilayani oleh
Bidan Praktek Swasta (Statistik Kesehatan 2001).
Dari tahun
ke tahun permintaan masyarakat terhadap peran aktif Bidan dalam memberikan
pelayanan terus meningkat. Ini merupakan bukti bahwa eksistensi Bidan di tengah
masyarakat semakin memperoleh kepercayaan, pengakuan dan penghargaan.
Berdasarkan
hal inilah, Bidan dituntut untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuan
sekaligus mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanannya termasuk
pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Karena hanya melalui
pelayanan berkualitas pelayanan yang terbaik dan terjangkau yang diberikan oleh
Bidan, kepuasan pelanggan baik kepada individu, keluarga dan masyarakat dapat
tercapai.
PEMBAHASAN
Ø Definisi
Bidan Delima
adalah suatu program terobosan strategis yang mencakup :
- Pembinaan peningkatan kualitas pelayanan bidan dalam lingkup Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi.
- Merk Dagang/Brand.
- Mempunyai standar kualitas, unggul, khusus, bernilai tambah, lengkap, dan memiliki hak paten.
- Rekrutmen Bidan Delima ditetapkan dengan kriteria, system, dan proses baku yang harus dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan.
- Menganut prinsip pengembangan diri atau self development, dan semangat tumbuh bersama melalui dorongan dari diri sendiri, mempertahankan dan meningkatkan kualitas, dapat memuaskan klien beserta keluarganya.
- Jaringan yang mencakup seluruh Bidan Praktek Swasta dalam pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi.
Bidan Delima
menurut IBI (2004), adalah :
Bidan
Praktek Swasta (BPS) yang memberikan pelayanan KB/KR yang berkualitas, sudah
mengikuti standar pelayanan kebidanan sesuai dengan ketentuan Kepmenkes No.
900/VII/2002 dan standar WHO. Bidan Delima merupakan suatu program terobosan
strategis yang mencakup: a) pembinaan pen ingkatan kualitas pelayanan bidan
dalam lingkup Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (KR); b) merk
dagang/brand; c) mempunyai standar kualitas, unggul, khusus, bernilai tambah,
lengkap, dan memiliki hak paten dan d) rekrutmen bidan delima ditetapkan dengan
kriteria, system, dan proses baku yang harus dilaksanakan secara konsisten dan
berkesinambungan, menganut prinsip pengembangan diri dan semangat tumbuh
bersama.
Makna
yang ada pada Logo Bidan Delima
adalah:
Bidan :
Petugas
Kesehatan yang memberikan pelayanan yang berkualitas, ramah-tamah, aman-nyaman,
terjangkau dalam bidang kesehatan reproduksi, keluarga berencana dan
kesehatan umum dasar selama 24 jam.
Delima :
Delima :
Buah
yang terkenal sebagai buah yang cantik, indah, berisi biji dan cairan manis
yang melambangkan kesuburan (reproduksi).
Merah
:
Warna
melambangkan keberanian dalam menghadapi tantangan dan pengambilan keputusan
yang cepat, tepat dalam membantu masyarakat.
Hitam :
Hitam :
Warna
yang melambangkan ketegasan dan kesetiaan dalam melayani kaum perempuan (ibu
dan anak) tanpa membedakan.
Hati :
Hati :
Melambangkan
pelayanan Bidan yang
manusiawi, penuh kasih sayang (sayang Ibu dan sayang Bayi) dalam semua
tindakan/ intervensi pelayanan.
Bidan Delima melambangkan:
Pelayanan berkualitas dalam Kesehatan Reproduksi dan
Keluarga Berencana yang berlandaskan kasih sayang, sopan santun, ramah-tamah,
sentuhan yang manusiawi, terjangkau, dengan tindakan kebidanan sesuai
standar dan kode etik profesi.
Ø Tujuan
a) Meningkatkan kualitas pelayanan
Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi (KR).
b) Meningkatkan profesionalitas bidan.
c) Mengembangkan kepemimpinan bidan di
masyarakat.
d) Meningkatkan cakupan pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana.
e) Mempercepat penurunan angka kesakitan dan kematian Ibu, Bayi dan
Anak.
Ø Visi Dan Misi
1. Visi
Meningkatkan
kualitas pelayanan untuk memberikan yang terbaik, agar dapat memenuhi keinginan
masyarakat
2. Misi
Bidan Delima
adalah Bidan Praktek Swasta yang mampu memberikan pelayanan berkualitas terbaik
dalam bidang kesehatan reproduksi dan keluarga berencana, bersahabat dan peduli
terhadap kepentingan pelanggan, serta memenuhi bahkan melebihi harapan
pelanggan.
Manfaat
Banyak
manfaat yang bisa diperoleh dengan berpartisipasi sebagai Bidan Delima yang
tentunya akan mendukung performa dan identitas profesionalisme Bidan Praktek
Swasta, diantaranya adalah:
1. Kebanggaan profesional
2. Kualitas pelayanan meningkat
3. Pengakuan organisasi profesi
4. Pengakuan masyarakat
5. Cakupan klien meningkat
6. Pemasaran dan promosi
7. Penghargaan bidan delima
8. Kemudahan lainnya
PENUTUP
Kesimpulan
Bidan Delima melambangkan Pelayanan
berkualitas dalam Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana yang berlandaskan
kasih sayang, sopan santun, ramah-tamah, sentuhan yang manusiawi, terjangkau,
dengan tindakan kebidanan sesuai standar dan kode etik profesi.
Logo/branding/merk Bidan
Delima menandakan bahwa BPS tersebut telah memberikan pelayanan yang
berkualitas yang telah diuji/diakreditasi sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan, memberikan pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan
pelanggannya (Service Excellence).
Referensi :
- IBI. 2004 – Panduan Pengorganisasian : Program Bidan Delima; Buku Pelatihan Fasilitator Bidan Delima: Buku Acuan; Instrumen Instrumen Validasi: Program Bidan Delima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar